Pages

Label

Tags:

Sabtu, 30 Juni 2012

Salut Kami Untuk Cakar Fc

West Kamp memang sukses memenangi pertandingan, tidak tanggung-tanggung 6 gol mereka gelontorkan ke gawang Cakar Fc yang hanya bisa dibalas dengan sebiji gol. 
Hebatkah West Kamp?
Tidak sama sekali.

Menghadapi tim yang di atas kertas bisa dikalahkan, akan sangat lebih baik jika kesempatan itu dimanfaatkan untuk menambah jam terbang pemain yang selama ini jarang diturunkan. Jangan takut kalah, toh ada opsi pergantian pemain, kenapa harus takut?
Bukankah West Kamp dikenal sebagai tim yang tahan uji, tim yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol?
Ini poin plus kalian. Mental bertanding kalian, saya akui adalah yang terbaik dari semua kontestan KFC League. Tapi kenapa sekarang berubah menjadi tim yang penakut?
Menghadapi Cakar Fc, kalian tetap bisa menang walau tanpa tim inti. Sayang sekali, kalian tidak melakukan itu. 
Lalu kapan pemain cadangan kalian akan berkembang jika tidak kunjung diberi kesempatan?

West Kamp yang saya lihat tadi tidak lebih dari sekumpulan pemain sombong yang tidak henti-hentinya merengek kepada wasit tiap kali mereka sedikit dikasari pemain lawan.
Saya berani mengatakan sombong. Dari cara main mereka, terlihat sekali mereka meremehkan lawan. 
Apa artinya menurunkan pemain inti kalau hanya untuk pamer kesombongan? Lebih baik mainkan saja pemain cadangan tapi sanggup main sungguh-sungguh.
Dan merengek kepada wasit, saya juga berani mengatakan itu. 
Tiap kali terjadi pelanggaran entah untuk kubu West Kamp ataupun untuk kubu Cakar Fc, selalu saja ada pemain West Kamp yang protes. Bahkan saat pemain lawan sedang terkapar kesakitan, mereka masih saja sibuk protes ke wasit tanpa mempedulikan pemain lawan yang butuh bantuan. 
Pemain macam apa kalian?

Dari yang saya lihat, tiga kali kiper Cakar Fc terlihat terkapar kesakitan karena benturan dengan pemain West Kamp. Bahkan satu diantaranya harus dibawa pulang karena luka yang cukup serius. Begitupun dengan kiper pengganti, sempat satu kali mengerang menahan sakit, juga karena benturan dengan pemain West Kamp.
Justru West Kamp-lah yang main kasar di pertandingan tadi. Tapi kenapa kalian (pemain West Kamp) yang sibuk protes?

Lihat pemain Cakar Fc, saat tertinggal 1 gol, apa mereka mengeluh? apa mereka lantas kehilangan semangat?
Lihat juga saat teman mereka terkapar tak berdaya hingga harus ditandu keluar, apa mereka sibuk memprotes wasit?
Tidak satu pemainpun.
Saya hanya melihat satu pemain Cakar Fc meneteskan air mata saat teman mereka ditandu keluar lapangan.
Mereka percaya sepenuhnya terhadap keputusan wasit, hingga protespun tidaklah menjadi penting, yang mereka pikirkan hanya nasib teman mereka, teman yang selalu menjadi teman, baik saat kalah maupun saat meraih kemenangan.

Begitupun saat mereka makin tertinggal jauh, tidak ada kelelahan, tidak ada rasa minder, tidak ada patah semangat. Yang terlihat hanya semangat untuk terus berusaha memberikan perlawanan, walaupun mereka tahu itu sangat sulit, dan satu lagi...tanpa satu katapun terucap kepada wasit, saya jamin itu, karena sayalah wasitnya.

Bagi saya, kemenangan milik Cakar Fc.

 






1 komentar: