Pages

Label

Tags:

Jumat, 22 Juni 2012

West Kamp Menang, MU Kalah Lagi

Partai terbaik. Ya, tidak berlebihan memang jika partai West Kamp kontra MU disebut sebagai partai terbaik setidaknya sampai match day ke-6 ajang KFC League U-16.
Dramatis, banyak gol, hingga kontroversi mewarnai laga yang dihelat hari Jum'at, 22 Juni 2012 di SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karmin).

Pertandingan baru berjalan 5 menit, West Kamp sudah kebobolan 1-0 hasil shooting keras dari jarak 14 meter melalui kaki pemain tengah MU, Ardi. 

Menit-menit selanjutnya pemain West Kamp nyaris tidak berkutik di hadapan para pemain MU. Lini tengah mereka tidak hidup sama sekali, mereka malah terlihat sibuk menahan serangan-serangan pemain MU yang nyaris tanpa henti membombardir pertahanan mereka.
  
"Ada masalah kebugaran pemain di tim ini, Dalil yang mengalami masalah pada kakinya tidak bisa kami ikut sertakan dalam partai ini karena kondisinya memang tidak memungkinkan", demikian ungkap Agus Riono, pelatih West Kamp Fc mencoba menjelaskan kondisi tim asuhannya.
"Tapi kesalahan vatal kami adalah, tidak memainkan Ova dari menit awal", imbuhnya.

Ova yang di pertandingan sebelumnya tampil baik sebagai OMF saat menghadapi Bokap Fc memang tidak masuk starting line up West Kamp. Akibatnya, tidak ada keseimbangan di lini tengah mereka. Eko Karmin yang biasa menjadi tandem Ova di lini tengah beserta Sabar, tidak bisa berbuat banyak. 
Demikian halnya dengan Bagus Isnandry yang diplot sebagai striker tunggal juga tampak terisolasi di depan karena sangat minimnya suplai bola dari lini tengah.

"Saya memutuskan untuk melakukan pergantian pemain lebih awal, Ova masuk menggantikan Wildan Okta untuk menghidupkan lini tengah", kata Agus Riono menjelaskan.
Belum sempat mengembangkan permainan, West Kamp kembali kebobolan melalui pemain yang sama, Ardi tepat di akhir babak pertama.
"Saat MU unggul 2 gol, saya sudah down mas. Kami merasa, kami pasti kalah", aku Eko Karmin di sela-sela babak.

Tidak ingin timnya kalah untuk ke-dua kalinya, pelatih Agus Riono langsung merubah strategi di babak kedua. Ia menempatkan tiga gelandang di lini tengah, dengan satu gelandang bertahan berdiri tepat di belakang dua gelandang serang yang berdiri sejajar.

Luar biasa!!
Tiga gelandang West Kamp menjadi begitu dominan di babak ke-dua. Lini tengah MU yang di babak pertama begitu mendominasi dibuat tidak berdaya oleh permainan bola-bola pendek ketiga pemain ini, Sabar, Ova, Eko Karmin, dengan dibantu oleh dua wing back Davit Davonsoro dan Triono yang sesekali naik membantu penyerangan. Alhasil, para pemain MU dibuat kerepotan menahan tekanan demi tekanan yang dilancarkan para pemain West Kamp. Hingga puncaknya, dimenit ke-35 pemain belakang MU terlihat menyentuh bola di area penalty. Sabar yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan mengejar defisit gol, 2-1 West Kamp memperkecil ketertinggalan.

Gol yang diciptakan Sabar dari kotak penalty menjadi anti klimaks. Setelahnya, peluang berbahaya berkali-kali mengancam gawang MU yang dijaga Dedi. Terus menerus mendapat tekanan, pertahanan MU menjadi lemah.
Bagus Isnandry yang berdiri di sisi kiri pertahanan MU berhasil mengecoh bek MU untuk kemudian mengieimkan shooting keras tanpa dapat dihalau kiper lawan, 2-2 kedudukan menjadi imbang.
Tak pelak, keberhasilan menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua gol, semakin meningkatkan mental para pemain West Kamp yang sempat down di babak pertama.

"Saat imbang menjadi 2-2, kami mulai merasa yakin bahwa peluang untuk menang ada pada kami, kemenangan ada di depan mata mas", terang Bagus Isnandry, striker yang tampil bagus di babak ke-dua.

Benar saja, tiga menit setelah gol penyeimbang, Davit Davonsoro yang naik membantu serangan, berhasil mencetak gol melalui tendangan lob-nya dari jarak 12 meter, West Kamp berbalik unggul.
Sukses mengungguli lawan, tidak lantas membuat pemain West Kamp mengendurkan seerangan. Berkali-kali kiper MU harus jatuh bangun menahan gempuran-gempuran pemain West Kamp.
Tercatat ada tiga peluang yang nyaris menjadi gol andai saja tidak terbentur tiang dan mistar gawang, aktornya, Sabar. Tidak salah jika ia kemudian terpilih sebagai Man of The Match di laga ini. Dari 6 percobaan, 3 on target, dan ketiga-tiganya digagalkan oleh tiang dan mistar gawang. 
Hebat apa apes nih?

Kubu West Kamp sempat terhenyak saat MU berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di menit ke-45 melalui pemain tengahnya, Teddy memanfaatkan bola rebound hasil kesalahan kiper West Kamp, Risky Bahtiar.
Tapi nampaknya gol Teddy tidak berhasil melemahkan mental juara para pemain West Kamp. Hanya berselang tiga menit, Ova menjadi penentu kemenangan melalui golnya di menit '47.
Gol inilah yang kemudian menjadi kontroversi. 
Berawal dari percobaan bola lob yang dilakukan Ova dari sisi kanan gawang MU, Dedy terlihat dapat menhalau bola yang melayang deras diantara badan dan tiang gawang, tapi wasit Wigi Nur A menganggap bola sudah melewati garis, gol.

"Gerakan badan dari kiper MU jadi alasan saya mengesahkan gol itu, memang bola berhasil dihalau, tapi posisi tangan kiper MU terlihat lebih kebelakang daripada badannya, sementara kaki dan badannya tepat di garis gawang, saya anggap bola sudah melewati garis", ungkap Wigi Nur A mengungkapkan alasannya mengesahkan gol West Kamp.

"Terlepas dari kontroversi gol itu, ada beberapa poin penting yang didapat dari partai ini. Pertama, mental juara yang ditunjukan para pemain West Kamp. Mereka tidak kenal lelah memburu kemenangan, tidak mudah down walau dalam posisi tertinggal. Padahal usia mereka masih belasan tahun, dimana emosi masih labil. Ini modal bagus karena mereka yang nantinya akan menjadi pemain Karangrau FC.
Kedua, tidak ada protes berlebihan dari kubu MU saat terjadi gol kontroversial. Padahal itu berarti kekalahan untuk mereka, mereka bisa menjaga nilai-nilai sportifitas.
Dua hal yang menurut saya, luar biasa", demikian kata Bung Budi Tarsono tanpa bisa menyembunyikan rasa bangganya setelah pertandingan usai.

Tidak berlebihan memang jika kedua tim ini mendapat sanjungan dari panitia KFC League U-16. Kedewasaan yang sudah mereka tunjukan layak mendapat apresiasi tinggi.

Salut untuk kedua tim.
Generasi hebat!!!.


0 komentar:

Posting Komentar