Pages

Label

Tags:

Sabtu, 30 Juni 2012

Salut Kami Untuk Cakar Fc

West Kamp memang sukses memenangi pertandingan, tidak tanggung-tanggung 6 gol mereka gelontorkan ke gawang Cakar Fc yang hanya bisa dibalas dengan sebiji gol. 
Hebatkah West Kamp?
Tidak sama sekali.

Menghadapi tim yang di atas kertas bisa dikalahkan, akan sangat lebih baik jika kesempatan itu dimanfaatkan untuk menambah jam terbang pemain yang selama ini jarang diturunkan. Jangan takut kalah, toh ada opsi pergantian pemain, kenapa harus takut?
Bukankah West Kamp dikenal sebagai tim yang tahan uji, tim yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol?
Ini poin plus kalian. Mental bertanding kalian, saya akui adalah yang terbaik dari semua kontestan KFC League. Tapi kenapa sekarang berubah menjadi tim yang penakut?
Menghadapi Cakar Fc, kalian tetap bisa menang walau tanpa tim inti. Sayang sekali, kalian tidak melakukan itu. 
Lalu kapan pemain cadangan kalian akan berkembang jika tidak kunjung diberi kesempatan?

West Kamp yang saya lihat tadi tidak lebih dari sekumpulan pemain sombong yang tidak henti-hentinya merengek kepada wasit tiap kali mereka sedikit dikasari pemain lawan.
Saya berani mengatakan sombong. Dari cara main mereka, terlihat sekali mereka meremehkan lawan. 
Apa artinya menurunkan pemain inti kalau hanya untuk pamer kesombongan? Lebih baik mainkan saja pemain cadangan tapi sanggup main sungguh-sungguh.
Dan merengek kepada wasit, saya juga berani mengatakan itu. 
Tiap kali terjadi pelanggaran entah untuk kubu West Kamp ataupun untuk kubu Cakar Fc, selalu saja ada pemain West Kamp yang protes. Bahkan saat pemain lawan sedang terkapar kesakitan, mereka masih saja sibuk protes ke wasit tanpa mempedulikan pemain lawan yang butuh bantuan. 
Pemain macam apa kalian?

Dari yang saya lihat, tiga kali kiper Cakar Fc terlihat terkapar kesakitan karena benturan dengan pemain West Kamp. Bahkan satu diantaranya harus dibawa pulang karena luka yang cukup serius. Begitupun dengan kiper pengganti, sempat satu kali mengerang menahan sakit, juga karena benturan dengan pemain West Kamp.
Justru West Kamp-lah yang main kasar di pertandingan tadi. Tapi kenapa kalian (pemain West Kamp) yang sibuk protes?

Lihat pemain Cakar Fc, saat tertinggal 1 gol, apa mereka mengeluh? apa mereka lantas kehilangan semangat?
Lihat juga saat teman mereka terkapar tak berdaya hingga harus ditandu keluar, apa mereka sibuk memprotes wasit?
Tidak satu pemainpun.
Saya hanya melihat satu pemain Cakar Fc meneteskan air mata saat teman mereka ditandu keluar lapangan.
Mereka percaya sepenuhnya terhadap keputusan wasit, hingga protespun tidaklah menjadi penting, yang mereka pikirkan hanya nasib teman mereka, teman yang selalu menjadi teman, baik saat kalah maupun saat meraih kemenangan.

Begitupun saat mereka makin tertinggal jauh, tidak ada kelelahan, tidak ada rasa minder, tidak ada patah semangat. Yang terlihat hanya semangat untuk terus berusaha memberikan perlawanan, walaupun mereka tahu itu sangat sulit, dan satu lagi...tanpa satu katapun terucap kepada wasit, saya jamin itu, karena sayalah wasitnya.

Bagi saya, kemenangan milik Cakar Fc.

 






Jumat, 29 Juni 2012

Doni, Jika Saja Dia Lahir Di Brazil

"Tidak bisa untuk tidak memujinya, pemain yang paling saya kagumi di KFC League".


Doni Aprilianto

Usianya tepat 11 tahun 5 April kemarin. Untuk ukuran anak seusianya, bakatnya luar biasa. Drible bola menawan, pandai menempatkan posisi, punya visi permainan, hingga akurasi seakan sudah bukan masalah baginya. Hal yang jarang ditemui untuk anak seusianya.

Doni Aprilianto, nama lengkapnya, lahir dan besar di Karangrau. Bakat alaminya banyak mengundang decak kagum. Bayangkan saja, anak 11 tahun mampu melewati 3 pemain bertahan lawan yang usianya 3 tahun lebih tua darinya !
Hebatnya, dia melakukannya lebih dari satu kali !
Luar biasa.

Dari caranya mendrible bola, saya melihat ada kemiripan dengan Messi (mungkin ini pemain idolanya). Meliak-liuk dengan speed tinggi diantara rapatnya pemain lawan tanpa sedikitpun bola tersentuh dari kakinya, bukanlah hal yang mudah dilakukan, tapi anak ini bisa. Dia seakan punya seribu cara untuk melewati lawan.
Pun begitu dengan pergerakan dinamisnya saat tanpa bola. Seolah dia sudah tahu kemana arah bola yang diinginkan kawannya, dan tidak jarang juga pemain lawan tanpa sadar sudah "kecolongan", tahu-tahu dia sudah berdiri bebas tanpa terkawal. 
Dia benar-benar pandai mencari ruang.

Jangan tanya juga soal fisik dan stamina. Saat timnya menyerang, dia akan terlihat berdiri di depan gawang lawan, begitu juga saat bertahan, dia juga yang terlihat berdiri paling dekat dengan gawang timnya. Artinya, sepanjang pertandingan, dia hampir menjelajahi seluruh sisi lapangan tanpa terlihat raut kelelahan di wajahnya.

Melihat telentanya, saya jadi berandai-andai. Jika saja dia lahir di Brazil, negara yang begitu mengagungkan sepakbola (atau sepakbola yang mengagungkan negara mereka?), negara yang seakan tidak pernah berhenti melahirkan talenta-talenta sepak bola, dan negara yang menjadi surga bagi tim-tim besar eropa mencari pemain muda potensial, saya yakin dia sudah dimiliki klub Santos, Cruzeiro, Corinthians, atau bahkan sudah masuk daftar pemain incaran Barcelona, calon penghuni La Masia.
Terlalu mengkhayal?
Tidak juga.

Sayang, dia lahir di Indonesia. 
Negara yang masih saja sulit membedakan mana sepak bola mana tinju, negara yang (pernah, atau bahkan masih) bermimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia, tapi menganggap FIFA sebagai musuh, dan tentu saja negara yang prestasi sepak bolanya porak poranda.

Sayang sekali, dia lahir di sini.

































Klasemen KFC League U-16 Putaran III

Memasuki putaran ke-tiga, Satria Fc makin mengokohkan diri di puncak klasemen setelah berhasil mengkandaskan perlawanan Cakar Fc dengan skor 5-2. Posisi yang belum bisa dibilang aman karena di bawah mereka ada tim kuat lainnya, Bokap Fc yang sama-sama mengantongi poin 9, hanya kalah produktifitas gol.

Wates Fc, penghuni peringkat tiga, masih saja memberikan kejutan. Kemenangan telak 9-0 atas Wrakas United (WU) mengantar tim  ini sukses menembus tiga besar. Mereka seakan ingin memberi pesan kepada tim-tim lain bahwa menganggap remeh mereka adalah kesalahan besar. Walau bermaterikan pemain-pemain muda usia, tim ini terbilang produktif. 14 gol sudah berhasil mereka lesakkan dan hanya kebobolan 5 gol. Artinya, selain produktif, tim ini juga kokoh dibarisan pertahanan.

Perlahan tapi pasti, West Kamp mulai mendekati peringkat tiga besar. Tentu saja ini ancaman serius bagi tim-tim di atasnya. Mengawali liga dengan kekalahan, tapi sukses meraih angka penuh di dua laga berikutnya mengantar tim ini menduduki peringkat empat, hasil dua kali menang dan satu kali kekalahan. Tapi untuk urusan produktifitas, tim ini mengkhawatirkan. Walaupun sukses 11 kali membobol gawang lawan, tapi 11 kali juga gawang mereka kebobolan. Lini pertahanan menjadi titik lemah tim ini.

Cakar Fc, di putaran II tim ini masih bertengger di peringkat tiga klasemen sementara. Memasuki putaran III, mereka harus rela tergusur oleh Wates Fc dan West Kamp yang berhasil meraih kemenangan, disaat bersamaan mereka gagal mengalahkan pemuncak klasemen sementara, Satria Fc. Hasil ini menjadikan mereka turun dua peringkat, peringkat lima.

Setidaknya itu masih lebih baik dari Akas Fc. Sempat berada di posisi runner up, sekarang mereka harus rela terlempar jauh ke peringkat enam akibat kekalahan beruntun di dua laga terakhir mereka, masing-masing dari Bokap Fc dan West Kamp.

Di dua peringkat terbawah klasemen belum mengalami perubahan. Masih diduduki oleh MU di peringkat tujuh, dan WU di peringkat ke delapan. Kedua tim ini belum sekalipun meraih kemenangan dari tiga laga yang sudah dilakoni.

Berikut data klasemen KFC League U-16 putaran III.

Selasa, 26 Juni 2012

Akas Hebat, West Kamp Luar Biasa

Tidak ada yang salah dengan judul di atas, kalaupun ada yang salah ya Anda sendiri, kenapa ngga nonton langsung.
Laga West Kamp kontra Akas Fc memang benar-benar menyuguhkan tontonan yang memukau, menghibur sekaligus mendebarkan. Seperti pada laga West Kamp sebelumnya (vs MU), di laga ini merekapun kembali harus tertinggal lebih dulu dengan skor yang sama, 2-0. Anehnya, skor akhirnyapun sama persis, 4-3.

Pertandingan baru berjalan 2 menit, kiper Rizki Bahtiar harus memungut bola dari gawangnya, setelah ia tidak mampu menghalau bola heading pemain depan Akas Fc, Andika. Berawal dari lemparan ke dalam untuk Akas Fc. Andika yang menerima bola hasil throw in langsung meng-heading bola ke arah yang berlawanan dengan posisi tubuhnya. Bola yang melayang hanya beberapa sentimeter di bawah mistar gawang West Kamp tidak dapat dihalau oleh Rizki, 1-0 Akas memimpin.


Belum juga sempat mereka membalas ketertinggalan, gawang West Kamp kembali bobol tepat lima menit setelah gol pertama, kali ini melalui tendangan jarak dekat pemain Akas Fc, Wahyu.
Akas Fc yang berhasil unggul 2 gol dalam kurun waktu kurang dari 10 menit semakin di atas angin. Walau sudah unggul 2 gol, mereka terus memberikan tekanan-tekanan ke gawang West Kamp hingga menghasilkan beberapa peluang walau tidak berujung gol.

"Kami berambisi meraih 3 poin dalam partai ini, pemain memang saya instruksikan untuk bermain menyerang dari awal", kata Aris Budi selaku pelatih Akas Fc.
"Kekalahan kami dipartai sebelumnya (vs Bokap Fc) sudah menipiskan peluang kami menjadi juara, kami tidak ingin kehilangan poin lagi agar peluang untuk menjadi juara tetap terbuka", imbuhnya.

Tertinggal dua gol tidak menyurutkan semangat para pemain West Kamp. Pertandingan baru memasuki menit ke-12 saat Eko Karmin berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. 
Mendapat perlawanan ketat dari lawan, Akas Fc semakin bernafsu untuk menyerang. Duet Andika dan Agung di lini depan Akas Fc seringkali mengancam gawang West Kamp, termasuk satu peluang melalui tendangan bebas yang diambil Andika, sayang tendangannya masih menerpa mistar gawang dan hanya menghasilkan tendangan gawang untuk West Kamp.
Beruntung, hingga separuh laga, tidak ada gol tambahan dari Akas Fc, skor tetap 2-1.

"West Kamp harus berterima kasih pada kiper Rizki Bahtiar, dia punya andil besar", kata Bung Keyta "Toyo" Mihero mengomentari penampilan impresif kiper Riski Bahtiar.


Andika, pemain depan Akas Fc
Tidak dimainkannya Sabar dari menit awal rupanya sangat mempengaruhi permainan West Kamp, lini tengah mereka kurang menggigit. Beberapa kali serangan-serangan mereka mentok saat memasuki area defensive Akas Fc. Davit Davonsoro yang dimainkan di lini tengah menggantikan posisi Sabar, bisa dibilang tidak sepenuhnya sukses. Memang, dia mampu menjaga lini tengah tetap bisa mengimbangi lini tengah Akas Fc, tapi ya itu, hanya sebatas mengimbangi, karakter bertahan yang dimilikinya menyebabkan lini tengah timnya kurang ofensif. Karakter tim ini menjadi cenderung bertahan, dimana lini tengah yang diisi oleh tiga pemain, Ova, Eko Karmin, dan Davit, hanya Ova yang berkarakter menyerang. Aliran bola kedepan hanya bertumpu pada Ova seorang, Eko Karmin dan Davit yang berkarakter bertahan tidak lebih sebagai pelapis Ova di lini tengah. Otomatis, tusukan-tusukan yang dihasilkan menjadi sangat minim. 
Padahal seharusnya, saat menyerang minimal ada dua pemain tengah yang naik membantu Bagus Isnandry di depan. Nah, disinilah letak kekurangannya. Davit dan Eko Karmin jarang sekali terlihat naik membantu Bagus, padahal ada tiga pemain bertahan lawan di sana. Tidak mengherankan jika seringkali Bagus kehilangan bola, karena minimnya  suport dari lini tengah, praktis ia bekerja sendirian di depan.
 
"Sabar tidak dalam kondisi fit, tangannya cidera serius, itu alasan saya tidak memainkannya dari awal", ungkap Avit, asisten pelatih West Kamp.

Tidak ingin timnya kehilangan poin untuk kali kedua, pelatih West Kamp akhirnya memainkan Sabar dibabak ke dua. 
Hasilnya, sangat signifikan.
Aliran bola dari lini tengah ke depan yang di babak pertama sempat buntu, di babak ke dua tidak terlihat lagi, Bagus Isnandry menjadi leluasa di lini depan. Peluang-peluang berbahaya beberapa kali berhasil mereka ciptakan. Sayang, keasyikan menyerang membuat lini belakang mereka kerepotan, hingga akhirnya skor berubah menjadi 3-1 saat Andika kembali berhasil menceploskan bola ke gawang mereka di menit ke-33. Akas Fc berhasil memperlebar jarak.

Tapi, bukan West Kamp namanya kalau tidak bisa mengejar ketertinggalan. Hanya butuh waktu lima menit bagi mereka untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 melalui sepasang gol dari Bagus Isnandry masing-masing dimenit ke-43 dan 48.
Dua belas menit tersisa, peluang menjadi fifty-fifty sekarang. Tim yang bisa memaksimalkan sisa waktu dan bermental juaralah yang akan tampil sebagai pemenang.
Dan jawabannya, West Kamp !!.

Tiga menit setelah gol penyeimbang, Sabar membuat penonton terhenyak seakan tidak percaya bahwa sekarang West Kamp-lah yang unggul. Sorak-sorai pendukung West Kamp begitu membahana menyambut gol yang mengantarkan mereka menjadi pemenang laga,  4-3 skor akhir menjadi milik West Kamp.
West Kamp Luar biasa, Ora patut, Maene pol, Mantabh, Excelent, dan terakhir Jozz Wariso pokoke !!!
(Jozz Wariso bahasa apa sih? Ndolmet !!)

"Ini kali ke dua mereka sukses menjadi pemenang setelah tertinggal 2 gol terlebih dahulu. Salut untuk semua pemain, pelatih dan pendukung West Kamp",puji Bung Budi Tarsono usai laga.

"West Kamp...ngga ada Lo, ngga rame", kata Keyta "Toyo" Mihero disambut tawa seluruh panitia KFC League.

Keberhasilan West Kamp sebagai pemenang bukan berarti Akas Fc inverior. Secara permainan, Akas Fc layak diacungi jempol, mereka layak menang. Gol ke-empat West Kamp sebenarnya tidak perlu terjadi andai saja kiper Anggi tidak melakukan kesalahan dimenit-menit akhir pertandingan.
Kecerobohannya menghalau bola dengan tangan di luar area penjaga gawang berbuah tendangan bebas untuk West Kamp.
Melalui peluang inilah Sabar sukses mencetak gol untuk mengantarkan timnya menjadi pemenang.
Secara open-play, kedua tim ini imbang.


Match statistic

Wasit              : Keyta "Toyo" Mihero
Hakim garis 1 : Herry
Hakim garis 2 : Dhenny Jinggrink

Akas Fc starting line up:
Anggi (GK), Taufik, Andika, Rizky, Nur (Diki '46), Agung, Riyanto, Wahyu.
Substitution: 
Diki, Dedi, Ade Riska, Rian.
Pelatih : Ari Budi.

West Kamp starting line up:
Rizky Bahtiar (GK), Rendy, Devit Davonsoro, Triono (Sabar '30), Dalil, Eko Karmin, Ova, Bagus Isnandry.
Subtitution:
Sabar, Soleh, Dimas, Wildan Okta.
Pelatih : Agus Riono KFC.

Skor akhir :
Akas Fc 3 - West Kamp 4
 
Pencetak gol :
Andika '2, '7, Wahyu '33, Eko Karmin '12, Bagus Isnandry '43, '48, Sabar Laksono '51.

Man of The Match
Andika (Akas Fc)








 









Klasemen KFC League U-16 Putaran II




Memasuki putaran kedua, Satria Fc masih memimpin perolehan poin hasil dari dua kali menang di dua laganya. Sementara Bokap Fc berada di peringkat dua karena kalah agresifitas gol dari Satria Fc. Menarik untuk ditunggu pertemuan ke-dua tim ini, karena pemenangnya akan memuncaki klasemen.
Keberhasilan Cakar Fc mempecundangi Wrakas United dengan skor mencolok 7-1, mengantar tim ini ke peringkat 3.
Berada di bawahnya adalah Akas Fc, hasil satu kali menang di dua laganya.
Peringkat ke-5 dihuni oleh Wates Fc, ini kejutan besar. Banyak yang memprediksi Wates Fc akan menjadi kuda hitam di kompetisi ini melihat usia pemainnya yang masih terlalu muda dan masih "hijau" untuk urusan kompetisi. Tapi, mereka mampu membuktikan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa dianggap enteng, terbukti di klasemen mereka bisa berada di atas tim yang "seharusnya" tidak di bawah mereka seperti West Kamp dan Mertelu United, yang malah berada di peringkat 6 dan 7.
Di posisi juru kunci masih diduduki oleh Wrakas United hasil dari kekalahan "meyakinkan" di dua laga mereka.
Berikut daftar lengkapnya.


Klasemen sementara KFC League U-16

Top Skorer

4 Goal
Heru (Cakar Fc)
Sabar (West Kamp)
Amir (Satria Fc)

3 Goal
Trian Janu, Febry Butut (Bokap Fc)
Agung (Akas Fc)
Tungki (Satria Fc)

2 Goal
Agus S Cakar Fc)
Ardi (MU)
Nico Gocink (Bokap Fc)
Andika (Akas Fc)
Priyo, Azis, Asep (Satria Fc)
Arif (Wates Fc)

1 Goal
Bagus I, Ova, Davit (West Kamp)
Wahyu (Akas Fc)
Ilham (Satria Fc)
Agus, Teddy (MU)
Alfan, Fandi (Cakar Fc)
Bayu, Windu (Wrakas United)
Agung, Yudi, Dony (Wates Fc)

Bunuh Diri

Suprianto (Wates Fc)



Daftar Man of The Match


  1. Match day 1   (Bokap Fc vs West Kamp) : Sabar Laksono (West Kamp)
  2. Match day 2   (Akas Fc vs M U)               : Agung (Akas Fc)
  3. Match day 3   (Wates Fc vs Cakar Fc)     : Arif Mauludin (Wates Fc)
  4. Match day 4   (Satria Fc vs W U)              : Tungki (Satria Fc)
  5. Match day 5   (Bokap Fc vs Akas Fc)       : Trian Janu (Bokap Fc)
  6. Match day 6   ( West Kamp vs M U)        : Sabar Laksono (West Kamp)
  7. Match day 7   (Wates Fc vs Satria Fc)      : Suprianto (Wates Fc)
  8. Match day 8   (Cakar Fc vs W U)              : Heru (Cakar Fc)
  9. Match day 9   (Bokap Fc vs M U)             : Trian Janu (Bokap Fc)
  10. Match day 10 (West Kamp vs Akas Fc)   : Andika (Akas Fc)





Jumat, 22 Juni 2012

West Kamp Menang, MU Kalah Lagi

Partai terbaik. Ya, tidak berlebihan memang jika partai West Kamp kontra MU disebut sebagai partai terbaik setidaknya sampai match day ke-6 ajang KFC League U-16.
Dramatis, banyak gol, hingga kontroversi mewarnai laga yang dihelat hari Jum'at, 22 Juni 2012 di SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karmin).

Pertandingan baru berjalan 5 menit, West Kamp sudah kebobolan 1-0 hasil shooting keras dari jarak 14 meter melalui kaki pemain tengah MU, Ardi. 

Menit-menit selanjutnya pemain West Kamp nyaris tidak berkutik di hadapan para pemain MU. Lini tengah mereka tidak hidup sama sekali, mereka malah terlihat sibuk menahan serangan-serangan pemain MU yang nyaris tanpa henti membombardir pertahanan mereka.
  
"Ada masalah kebugaran pemain di tim ini, Dalil yang mengalami masalah pada kakinya tidak bisa kami ikut sertakan dalam partai ini karena kondisinya memang tidak memungkinkan", demikian ungkap Agus Riono, pelatih West Kamp Fc mencoba menjelaskan kondisi tim asuhannya.
"Tapi kesalahan vatal kami adalah, tidak memainkan Ova dari menit awal", imbuhnya.

Ova yang di pertandingan sebelumnya tampil baik sebagai OMF saat menghadapi Bokap Fc memang tidak masuk starting line up West Kamp. Akibatnya, tidak ada keseimbangan di lini tengah mereka. Eko Karmin yang biasa menjadi tandem Ova di lini tengah beserta Sabar, tidak bisa berbuat banyak. 
Demikian halnya dengan Bagus Isnandry yang diplot sebagai striker tunggal juga tampak terisolasi di depan karena sangat minimnya suplai bola dari lini tengah.

"Saya memutuskan untuk melakukan pergantian pemain lebih awal, Ova masuk menggantikan Wildan Okta untuk menghidupkan lini tengah", kata Agus Riono menjelaskan.
Belum sempat mengembangkan permainan, West Kamp kembali kebobolan melalui pemain yang sama, Ardi tepat di akhir babak pertama.
"Saat MU unggul 2 gol, saya sudah down mas. Kami merasa, kami pasti kalah", aku Eko Karmin di sela-sela babak.

Tidak ingin timnya kalah untuk ke-dua kalinya, pelatih Agus Riono langsung merubah strategi di babak kedua. Ia menempatkan tiga gelandang di lini tengah, dengan satu gelandang bertahan berdiri tepat di belakang dua gelandang serang yang berdiri sejajar.

Luar biasa!!
Tiga gelandang West Kamp menjadi begitu dominan di babak ke-dua. Lini tengah MU yang di babak pertama begitu mendominasi dibuat tidak berdaya oleh permainan bola-bola pendek ketiga pemain ini, Sabar, Ova, Eko Karmin, dengan dibantu oleh dua wing back Davit Davonsoro dan Triono yang sesekali naik membantu penyerangan. Alhasil, para pemain MU dibuat kerepotan menahan tekanan demi tekanan yang dilancarkan para pemain West Kamp. Hingga puncaknya, dimenit ke-35 pemain belakang MU terlihat menyentuh bola di area penalty. Sabar yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan mengejar defisit gol, 2-1 West Kamp memperkecil ketertinggalan.

Gol yang diciptakan Sabar dari kotak penalty menjadi anti klimaks. Setelahnya, peluang berbahaya berkali-kali mengancam gawang MU yang dijaga Dedi. Terus menerus mendapat tekanan, pertahanan MU menjadi lemah.
Bagus Isnandry yang berdiri di sisi kiri pertahanan MU berhasil mengecoh bek MU untuk kemudian mengieimkan shooting keras tanpa dapat dihalau kiper lawan, 2-2 kedudukan menjadi imbang.
Tak pelak, keberhasilan menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua gol, semakin meningkatkan mental para pemain West Kamp yang sempat down di babak pertama.

"Saat imbang menjadi 2-2, kami mulai merasa yakin bahwa peluang untuk menang ada pada kami, kemenangan ada di depan mata mas", terang Bagus Isnandry, striker yang tampil bagus di babak ke-dua.

Benar saja, tiga menit setelah gol penyeimbang, Davit Davonsoro yang naik membantu serangan, berhasil mencetak gol melalui tendangan lob-nya dari jarak 12 meter, West Kamp berbalik unggul.
Sukses mengungguli lawan, tidak lantas membuat pemain West Kamp mengendurkan seerangan. Berkali-kali kiper MU harus jatuh bangun menahan gempuran-gempuran pemain West Kamp.
Tercatat ada tiga peluang yang nyaris menjadi gol andai saja tidak terbentur tiang dan mistar gawang, aktornya, Sabar. Tidak salah jika ia kemudian terpilih sebagai Man of The Match di laga ini. Dari 6 percobaan, 3 on target, dan ketiga-tiganya digagalkan oleh tiang dan mistar gawang. 
Hebat apa apes nih?

Kubu West Kamp sempat terhenyak saat MU berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di menit ke-45 melalui pemain tengahnya, Teddy memanfaatkan bola rebound hasil kesalahan kiper West Kamp, Risky Bahtiar.
Tapi nampaknya gol Teddy tidak berhasil melemahkan mental juara para pemain West Kamp. Hanya berselang tiga menit, Ova menjadi penentu kemenangan melalui golnya di menit '47.
Gol inilah yang kemudian menjadi kontroversi. 
Berawal dari percobaan bola lob yang dilakukan Ova dari sisi kanan gawang MU, Dedy terlihat dapat menhalau bola yang melayang deras diantara badan dan tiang gawang, tapi wasit Wigi Nur A menganggap bola sudah melewati garis, gol.

"Gerakan badan dari kiper MU jadi alasan saya mengesahkan gol itu, memang bola berhasil dihalau, tapi posisi tangan kiper MU terlihat lebih kebelakang daripada badannya, sementara kaki dan badannya tepat di garis gawang, saya anggap bola sudah melewati garis", ungkap Wigi Nur A mengungkapkan alasannya mengesahkan gol West Kamp.

"Terlepas dari kontroversi gol itu, ada beberapa poin penting yang didapat dari partai ini. Pertama, mental juara yang ditunjukan para pemain West Kamp. Mereka tidak kenal lelah memburu kemenangan, tidak mudah down walau dalam posisi tertinggal. Padahal usia mereka masih belasan tahun, dimana emosi masih labil. Ini modal bagus karena mereka yang nantinya akan menjadi pemain Karangrau FC.
Kedua, tidak ada protes berlebihan dari kubu MU saat terjadi gol kontroversial. Padahal itu berarti kekalahan untuk mereka, mereka bisa menjaga nilai-nilai sportifitas.
Dua hal yang menurut saya, luar biasa", demikian kata Bung Budi Tarsono tanpa bisa menyembunyikan rasa bangganya setelah pertandingan usai.

Tidak berlebihan memang jika kedua tim ini mendapat sanjungan dari panitia KFC League U-16. Kedewasaan yang sudah mereka tunjukan layak mendapat apresiasi tinggi.

Salut untuk kedua tim.
Generasi hebat!!!.


Klasemen KFC League U-16 Putaran I

Perlu diketahui bahwa panitia merilis klasemen setelah masing-masing tim melakoni satu pertandingan.
Kemenangan telak Satria Fc atas Wrakas United (WU) dengan skor meyakinkan 11-1, mengantar tim asal Ndukuh ini memuncaki klasemen. Sementara Akas Fc yang di pertandingan pertama mengungguli Mertelu United, harus puas di urutan ke-dua karena kalah agresifitas gol.
Tim tuan rumah, Bokap Fc, berada di peringkat ke-tiga hasil kemenangan dalam laga derby kontra West Kamp dengan skor 5-3.

Wates Fc, tim yang bermaterikan pemain-pemain berusia rata-rata 12 tahun, ada di peringkat 4. Hasil yang relatif bagus untuk Wates Fc mengingat rata-rata pemainnya adalah termuda ke-dua setelah Wrakas United.
Sedangkan peringkat 5 sampai juru kunci dihuni oleh tim-tim yang pada partai pertama mengalami kekalahan.
Berikut data klasemen selengkapnya hingga match day ke-4.

KFC League U-16 seakan menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh para striker haus gol. Terbukti, di putaran pertama saja ada dua pemain yang berhasil mencetak hatrick sekaligus menempatkan mereka sebagai daftar pencetak gol terbanyak.
Berikut daftar lengkapnya.



Kamis, 21 Juni 2012

Menang, Bokap FC Puncaki Klasemen

Melakoni partai ke-duanya, Akas Fc harus mengakui keunggulan Bokap Fc dengan skor 3-2. Dengan kemenangan ini, Bokap Fc untuk sementara memimpin klasemen dengan poin 6, hasil dua kali menang di dua laganya.
Bisa dibilang ini laga big match-nya KFC League U-16. Kekuatan kedua tim ini memang berimbang, baik dari postur tubuh maupun skill masing-masing pemainnya, tinggal ramuan strategi masing-masing pelatihnya.

Babak pertama, nyaris tidak terlihat ada dominasi dari salah satu tim. Kedua tim terlihat memilih menunggu tim lawan keluar menyerang untuk kemudian melakukan serangan balik, nyaris tidak ada peluang berarti dari kedua tim setidaknya sampai menit ke-10.
"Kami tidak mau ambil resiko, dimenit-menit awal memang kami menunggu lawan naik menyerang, untuk kemudian kami menyerang balik, sayang lawan tidak terpancing", ungkap Dhanny, pelatih Bokap Fc.
"Mau tidak mau kami harus mengambil inisiatif, Nico Gocink yang tadinya gelandang bertahan saya fungsikan menjadi gelandang serang untuk menambah daya dobrak", kata Dhanny menambahkan.

Memang ada perubahan setelahnya, trio lini tengah Bokap Fc yang berisikan Andi, Nico Gocink dan Dedy Tetong berlahan-lahan mulai bisa menguasai lini tengah. Alhasil, Trian Janu striker Bokap Fc  yang dipasang sebagai striker tunggal dalam formasi 3-3-1 beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Akas Fc. Hingga akhirnya tepat seperempat waktu pertandingan berjalan, Trian Janu berhasil memanfaatkan kemelut didepan gawang Akas Fc menjadi gol, skor 1-0 Bokap Fc memimpin.

Akas Fc semakin tertekan, tidak maksimalnya lini tengah benar-benar berakibat vatal. Mereka seperti kehilangan daya dobrak.
"Striker kami kurang suplai bola, lini tengah tidak berfungsi maksimal. Keputusan menurunkan dua striker di depan ternyata tidak efektif",  aku pelatih tim Akas Fc, Ari Budi.

Formasi 3-2-2 dengan dua gelandang sentral yang diperagakan tim Akas Fc memang tidak berjalan maksimal.  Mereka terlihat kesulitan mengimbangi tiga gelandang Bokap Fc yang memainkan bola-bola pendek teratur disertai overlap kedua bek Bokap Fc.
Pelatih Akas Fc rupanya cukup jeli memanfaatkan celah. Melihat dua bek sayap Bokap Fc sering keluar meninggalkan posnya, ia menginstruksikan anak buahnya untuk menyerang lewat sayap. Efektif. Keterlambatan Kiki turun membantu pertahanan harus dibayar mahal, karena dari sektor yang ditinggalkan Kiki inilah serangan Akas Fc berbuah gol yang dicetak Andika, 1-1 Akas Fc menyeimbangkan kedudukan.
Sayang, skor ini tidak bertahan lama. Tiga menit setelah gol Andika tercipta, Trian Janu membuat penonton bersorak riuh lewat gol yang ia ciptakan tepat di menit ke-24, 2-1 Bokap Fc kembali memimpin.
Dewi fortuna tampaknya sedang tidak berpihak pada kubu Akas Fc. Berawal dari pelanggaran di sektor kiri pertahanan Akas Fc, Nico Gocink sebagai eksekutor free kick, memilih untuk mengarahkan bola langsung ke gawang lawan, dan gol!
Bokap Fc sukses menambah keunggulan menjadi 3-1, dua menit sebelum masa rehat.


Andika, pemain yang bersinar di KFC League U-16

Menyadari kalah di lini tengah, Akas Fc memainkan bola-bola panjang di babak kedua. Hasilnya? tidak sepenuhnya efektif. Bokap Fc punya bek jangkung Dhenny Jinggrink yang berdiri tepat di jantung pertahanan. Umpan-umpan panjang yang diperagakan para pemain Akas Fc seringkali mentah oleh pemain ini. Memang, posturnya yang tinggi memungkinkan untuknya memenangi duel-duel udara. Tapi, strategi ini setidaknya sukses meredam dominasi lini tengah Bokap Fc. Nico Gocink yang tadinya fokus membantu serangan, mau tidak mau harus turun membantu pertahanan, dominasi lini tengah Bokap Fc tidak terlihat lagi.

Melihat intensitas serangan Akas Fc yang mulai meningkat, Dhanny meresponnya dengan memasukan Febry Butut Sajojo menggantikan Indra.
"Saya terkejut saat pelatih Bokap Fc memutuskan menarik Indra yang berposisi sebagai bek, dan memasukan Febry Butut Sajojo, seorang striker. Dalam posisi unggul 2 gol dan serangan lawan semakin tinggi, ini tidaklah ideal", kata Mas Apri "Martha Jipenk", pemain senior KFC mengomentari pergantian pemain di kubu Bokap Fc.

Tapi bukan pelatih namanya kalo tidak kaya dengan strategi. Memang yang dimasukkan adalah seorang striker, tapi dalam prakteknya, Nico Gocink yang berpostur lebih tinggi dari Indra ditugasi untuk menggantikan peran Indra sebagai bek kiri (untuk mengantisipasi long pass). Sedangkan Febry Butut yang murni striker, menggantikan posisi Trian Janu yang posisinya sedikit lebih dimundurkan. Pun demikian dengan Dedy Tetong, tugasnya sekarang mengisi pos yang ditinggalkan Nico Gocink sebagai gelandang bertahan, ia berdiri sejajar dengan Andi tepat di depan lini bertahan Bokap Fc. Sehingga formasi Bokap Fc menjadi 3-2-1-1.
Formasi bertahan bukan?
Jenius.

Formasi ini terbukti ampuh. Memang skor akhir 3-2, itupun dari situasi bola mati akibat dari blunder kiper Bokap Fc.
Artinya, secara open play, formasi Bokap Fc nyaris tidak tertembus oleh serangan-serangan Long pass kubu Akas Fc.

"Akas Fc tim kuat, sulit mengalahkan mereka, tapi sekarang kamilah pemimpin klasemen", komentar Dhanny tanpa bisa menyembunyikan kegembiraannya usai Bokap Fc berhasil meraup poin penuh dan memimpin klasemen sementara.

Dan partai berikutnya akan mempertemukan West Kamp Vs MU. Kedua tim sama-sama mengalami kekalahan pada pertandingan pertama mereka.
Patut ditunggu.



Match statistic:

Wasit              : Keyta "Toyo" Mihero.
Hakim Garis 1: Bagus Isnandri.
Hakim Garis 2: Davit Davonsoro.

Akas Fc starting line up:
Anggi (GK), Tofik, Andika, Riyanto, Wahyu, Risky, Dedy (Diki '31), Agung.
Subtitution: 
Diki, Riska, Nur, Rian.
Pelatih: Ari Budi S.

Bokap Fc starting line up:
Alvi (GK), Trian Janu, Nico Gocink, Dedy Tetong, Dhenny Jinggrink, Andi, Kiki, Indra (Febry Butut Sajojo '31)
Subtitution:
Febry Butut Sajojo, Darwanto, Aldi, Rully.
Pelatih: Dhanny KFC

Skor akhir: Akas Fc 2 - Bokap Fc 3.

Pencetak gol: 
Trian Janu '16, Andika '21, Trian Janu '24, Nico Gocink '28, Agung '50.

Man of the Match: Nico Gocink.


Selasa, 19 Juni 2012

Mereka, Masa Depan Kita

Ternyata banyak sekali bakat-bakat sepakbola di Karangrau, tolok ukur sederhananya dari pertandingan kemarin sore antara Cakar Fc vs Wates Fc, rata-rata usia pemainnya 12 tahun. Tapi jangan tanya soal skill, menawan masbroooo....

Kita harus bersyukur dan berbangga dengan fakta ini, SDM kita tidak kalah dengan desa-desa lain di sekitar kita yang sepakbolanya sudah lebih "terdengar". 
Tinggal bagaimana kita?
Sehebat apapun bakat, jika tidak diasah terus menerus hasilnya, sia-sia.  
Apa kita akan tinggal diam?
Jangan sobat, kita harus melakukan sesuatu sebagai bentuk sumbangsih kita terhadap desa tempat tinggal kita. 


Wates Fc merubah strategi untuk babak ke dua
Jangan pernah ada pertanyaan, "apa yang sudah Karangrau berikan kepada kita?", salah besar sobat.
Anda tidak pernah diminta untuk dilahirkan di Karangrau, anda juga tidak pernah diminta untuk tumbuh dan besar di Karangrau, tapi Karangrau tidak pernah berhenti memberi,  apa yang kita makan, apa yang kita butuhkan untuk hidup semua dari bumi Karangrau, apa menjadi pantas jika kita kemudian bertanya "apa yang sudah Karangrau berikan kepada kita?".
Pertanyaan yang seharusnya ada dalam benak kita mestinya "apa yang sudah kita berikan untuk Karangrau?".
Hanya anda yang bisa menjawabnya.

Harusnya kita malu dengan apa yang sudah ditunjukan anak-anak belasan tahun kemarin sore. Mereka begitu semangat, tidak kenal lelah berjibaku, berjuang bersama-sama demi meraih kemenangan untuk tim mereka, makna lebih luasnya untuk mengangkat nama Karangrau lewat olah raga. Dan memupuk semangat mereka adalah tugas kita, kita pasti mampu sobat.

Arif, 2 golnya memenangkan Wates Fc























Match statistic:

Wasit             : Keyta "Toyo" Mihero
Hakim garis 1: Nico Gocink
Hakim garis 2: Aghit Chadut

Wates Fc starting line up:
Supri, Yudi, Arul, Ardi, Wahyu (Donny '28), Regi (Diki '33), Arif, Ayung (Rizki '25)
Subtitution: Azan, Doni, Diki, Rizki
Pelatih: Satria

Cakar Fc starting Line up:
Heru, Agus S, Fandi, Udin, Slamet, Fiki (Agus M '48), Priyo, Dahlan (Nesa '55)
Subtitution: Agus M, Nesa, Alfan, Emillia.
Pelatih: Pria Berkumis (ngga tau nmane kowh)

Skor akhir: Wates Fc 2 - Cakar Fc 1

Pencetak gol: Arif '6, '26, Agus S '32 pen.

Kartu kuning: Alfan.

Man of The Match: Arif Mauludin.





Senin, 18 Juni 2012

Akas Fc Menang Telak atas Mertelu United

Partai kedua KFC League U-16 berlangsung menarik. Memang skor akhir 4-1 untuk Akas Fc, tapi bukan berarti Akas Fc superior atas lawannya, MU (Mertelu United).
Akas Fc berhasil unggul cepat di menit ke-2 melalui serangan dari sisi kiri pertahanan MU. Agung, pemain depan Akas Fc berhasil melewati pemain bertahan MU untuk kemudian mengirimkan tendangan keras terarah melalui sudut sempit gawang MU yang dijaga oleh Harry, 1-0 Akas Fc memimpin.

Gol yang sangat mengangkat mental bertanding skuad Akas Fc, sebaliknya MU terlihat kurang penetrasi, alur serangannyapun terlihat tidak terarah. Beruntung, melalui situasi set piece, Agus berhasil menjebol gawang Akas Fc dengan tendangan bebasnya dari jarak 15 meter untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1. Alhasil, skor 1-1 yang berarti kedudukan menjadi sama imbang semakin meningkatkan  mental bertanding pemain MU. Berlahan tapi pasti, para pemain MU mulai menguasai pertandingan, hanya saja serangan-serangan mereka seringkali mentah oleh barisan pertahanan Akas Fc yang begitu disiplin menjaga wilayahnya.

Sebaliknya, Akas Fc yang mengandalkan counter attack seringkali merepotkan pertahanan MU. Memang MU mendominasi laga, tapi Akas Fc punya efektifitas. Dan hasilnya, dominasi belumlah cukup untuk MU memenangi pertandingan, efektifitas milik Akas Fc-lah pemenangnya.
Sangat terlihat efektifitas serangan Akas Fc, taktik mereka sederhana saja, memancing keluar pemain MU untuk kemudian melakukan serangan balik cepat. Gol yang diciptakan pemain Akas Fc, Andi, juga dari skema ini. Pemain MU yang sudah keluar menyerang terlihat kocar-kacir meredam counter attack Akas Fc. Andi yang tidak terkawal berhasil membobol gawang MU untuk mengubah skor menjadi 2-1 dimenit ke-13.

Unggul 2-1 sedikit merubah pertandingan, Akas Fc menjadi lebih berani bermain terbuka. Pemain bertahan mereka terlihat sesekali berani naik membantu serangan. Hasilnya, MU yang tadinya mendominasi pertandingan lambat laun mulai terkurung oleh permainan kolektif Akas Fc. Sayang, hingga turun  minum tidak ada gol tambahan, skor tetap 2-1.

Setelah masa rehat, Akas Fc yang sudah unggul semakin berani naik menyerang. Hasilnya, dimenit ke-52 Akas Fc semakin meninggalkan jauh perolehan gol MU menjadi 3-1 melalui gol yang dicetak oleh Wahyu. Tak lama kemudian, gol kembali tercipta melalui  Agung yang berhasil mencetak dua gol dalam laga ini, skor 4-1 untuk Akas Fc yang sekaligus menjadi hasil akhir untuk laga ini.


Anggi, kiper Akas Fc, penampilan impresifnya banyak mendapat pujian

"Kemenangan Akas Fc tidak lepas dari penampilan impresif penjaga gawang mereka, Anggi. Dia berpeluang besar dipanggil untuk memperkuat timnas Karangrau FC U-16", ungkap Bung Dulloh yang juga sebagai wasit dalam pertandingan ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh manager tim Bokap Fc, Dhanny yang hadir menyaksikan pertandingan, 
"Skillnya oke, pantas untuk mengisi posisi kiper KFC U-16", merujuk pada penampilan gemilang kiper Akas Fc, Anggi.

Nampaknya perhelatan KFC League U-16 memang sudah sedikit memberi hasil. Dari dua partai yang sudah digelar, memang ada beberapa nama-nama pemain yang tampil bagus dan punya peluang besar untuk dipanggil memperkuat tim Karangrau FC U-16. Sabar (West Kamp), Anggi (Akas Fc), Agung (Akas Fc), Trian Janu (Bokap Fc), Dhenny Jinggrink (Bokap Fc) dll, adalah contohnya. 
Dan tidak menutup kemungkinan nama-nama lain calon penghuni timnas Karangrau akan semakin bertambah karena belum semua tim tampil di KFC League U-16 ini. Kita tunggu saja partai selanjutnya antara WATES FC versus CAKAR FC besok, Selasa 19 Juni 2012.


Match statistic

Wasit: Dulloh
Hakim garis 1: Nico Gocink
Hakim garis 2: Butut Sajojo

Starting line Up MU:
Awal, Yudi, Tiar, Ardi, Nuli, Tedy, Agus, Dicky (Anom '31).
Subtitution: Firman, Anom, Indra, Asep.
Pelatih: Mas Ryan.

Starting line up Akas Fc:
Anggi, Riski, Ari, Tofik, Wahyu, Nur (Ade Riska '44), Agung, Andi.
Subtitution: Rian, Ade Riska, Dedy, Diky.

Skor akhir: Akas Fc 4 - Mertelu United 1.

Pencetak gol:
Agung ('2, '55), Agus ('3), Andi ('13), Wahyu ('52).

Man of The Match : Agung (Akas Fc).


Minggu, 17 Juni 2012

Hujan Gol Warnai Partai Pembuka KFC League U-16

Tidak tanggung-tanggung, 8 gol tercipta dalam partai ini. Partai pembuka sekaligus derby de la prapatan antara Bokap Fc versus West Kamp United berlangsung  menarik, kedua tim silih berganti melakukan serangan dan akhiranya keluar sebagai pemenang adalah Bokap Fc.

West Kamp membuka keran gol di menit ke-5 melalui striker mereka Bagus Isnandri memanfaatkan kesalahan pemain bertahan Bokap Fc. Tapi keunggulan ini tidak bertahan lama, tiga menit kemudian tepatnya di menit ke-8, striker Bokap Fc, Febry Butut Sajojo berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Bisa dibayangkan betapa seru pertandingan ini, dalam tempo 8 menit 2 gol sudah tercipta.

Bokap Fc yang dimotori oleh pemain KFC, Nico Gocink semakin gencar melakukan serangan. Memang setelah mereka sukses menyeimbangkan kedudukan, berlahan tapi pasti kendali permainan ada di tim Bokap Fc. Alih-alih menambah gol untuk berbalik menang, mereka malah kecolongan oleh gol pemain tengah West Kamp, Sabar Laksono yang sukses menjebol gawang Bokap Fc yang di jaga oleh Alvi Prasetyo, 2-1 West Kamp memimpin.
Dan kedudukan 2-1 inipun tidak berlangsung lama, selang dua menit kemudian West Kamp kembali membobol gawang Bokap Fc untuk menggandakan keunggulan menjadi 3-1 lagi-lagi melalui kaki pemain tengah West Kamp, Sabar Laksono.


Man of The Match



Pelatih Bokap Fc, Dhanny KFC langsung merespon ketertinggalan timnya dengan memasang Nico Gocink lebih ke depan membantu serangan dan Dedi Tetong mengisi pos yang ditinggalkan oleh Nico Gocink untuk konsentrasi membantu pertahanan. 
Mantap!! Strategi brilian, baru satu menit babak kedua berjalan Bokap Fc berhasil mengejar defisit gol menjadi 3-2 melalui striker mereka, Trian Janu.

Keadaan menjadi terbalik, West Kamp yang sudah memimpin 3-2 harus menerima kenyataan gawang mereka kebobolan sehingga kedudukan menjadi sama kuat 3-3, dan aktornya adalah Febry Butut Sajojo.
Memang strategi Bokap Fc mengubah posisi Nico Gocink lebih menyerang benar-benar merepotkan pertahanan Bokap Fc. Setelah kedudukan sama kuat 3-3 nyaris tidak ada serangan berarti dari kubu West Kamp, mereka benar-benar tidak bisa keluar dari tekanan Bokap Fc, dan puncaknya terjadi di menit ke 46 saat pemain bertahan West Kamp, Eko Karmin menyentuh bola di area terlarang, penalty untuk Bokap Fc. Niko Gocink  yang menjadi eksekutor sukses mengelabui kiper West Kamp Risky Bahtiar, Bokap Fc memimpin 4-3.

Akhir yang tragis bagi West Kamp, ternyata skor 4-3 bukanlah skor akhir pertandingan. Febry Butut Sajojo mencetak hatrick di menit ke-58 sehingga mengubah skor menjadi 5-3, Bokap Fc semakin jauh memimpin. Dan hingga peluit akhir dibunyikan skor tetap bertahan 5-3 untuk keunggulan Bokap Fc. Benar-benar laga yang seru, dramatis dan menghibur.

"Laga pembuka yang sempurna", demikian Bung Budi Tarsono selaku inspektur pertandingan mengomentari jalannya laga.
"Tadinya saya berpikir bahwa 3-3 adalah skor akhir, tapi kejelian pelatih dan semangat pantang menyerah pemain Bokap Fc menjadikan hasil akhir benar-benar di luar dugaan, salut untuk kedua tim",  komentar Bung Keyta "Toyo" Mihero setelah pertandingan usai.

Dan partai kedua yang berlangsung Senin, 18 Juni 2012 akan mempertemukan tim dari timur AKAS FC versus MERTELU UNITED. 
Akan seperti apa laga ini?
Tunggu laporan kami dari ajang KFC League U-16 besok.



Data Pertandingan.

Wasit: Apri Ristiono.
Hakim garis 1: Aghit Chadut.
Hakim garis 2: Gancang Sinaga.
Bokap Fc starting line up:
Alvi P (GK), Rifki, Denny Jinggrink, Nico Gocink (C), Andi (Darwanto '27), Dedi Tetong, Trian Janu, Febry Butut Sajojo (Rully  '69).
Subtitution: Aldi Prasetyo, Indra Julian, Rully, Darwanto.
Pelatih: Dhanny KFC.

West Kamp starting line up:
Rizki Bahtiar (GK), Triono (Rendi '30), Dalil, Davit Daponsoro, Eko Karmin, Sabar Laksono, Ova, Bagus Isnandri (C).  
Subtitution: Soleh Bayu, Dimas Ketunggeng, Wildan Okta, Rendi Setyawan.
Pelatih: Agus Riono KFC.

Skor akhir: Bokap Fc 5 - West Kamp 3.

Pencetak gol: Bagus Isnandri ('5), Febry Butut Sajojo ('8, '36, '46), Sabar Laksono ('24, '26), Trian Janu '31, Nico Gocink '46 pen.

Man of The Match: Sabar Laksono.