Pages

Label

Tags:

Jumat, 29 Juni 2012

Doni, Jika Saja Dia Lahir Di Brazil

"Tidak bisa untuk tidak memujinya, pemain yang paling saya kagumi di KFC League".


Doni Aprilianto

Usianya tepat 11 tahun 5 April kemarin. Untuk ukuran anak seusianya, bakatnya luar biasa. Drible bola menawan, pandai menempatkan posisi, punya visi permainan, hingga akurasi seakan sudah bukan masalah baginya. Hal yang jarang ditemui untuk anak seusianya.

Doni Aprilianto, nama lengkapnya, lahir dan besar di Karangrau. Bakat alaminya banyak mengundang decak kagum. Bayangkan saja, anak 11 tahun mampu melewati 3 pemain bertahan lawan yang usianya 3 tahun lebih tua darinya !
Hebatnya, dia melakukannya lebih dari satu kali !
Luar biasa.

Dari caranya mendrible bola, saya melihat ada kemiripan dengan Messi (mungkin ini pemain idolanya). Meliak-liuk dengan speed tinggi diantara rapatnya pemain lawan tanpa sedikitpun bola tersentuh dari kakinya, bukanlah hal yang mudah dilakukan, tapi anak ini bisa. Dia seakan punya seribu cara untuk melewati lawan.
Pun begitu dengan pergerakan dinamisnya saat tanpa bola. Seolah dia sudah tahu kemana arah bola yang diinginkan kawannya, dan tidak jarang juga pemain lawan tanpa sadar sudah "kecolongan", tahu-tahu dia sudah berdiri bebas tanpa terkawal. 
Dia benar-benar pandai mencari ruang.

Jangan tanya juga soal fisik dan stamina. Saat timnya menyerang, dia akan terlihat berdiri di depan gawang lawan, begitu juga saat bertahan, dia juga yang terlihat berdiri paling dekat dengan gawang timnya. Artinya, sepanjang pertandingan, dia hampir menjelajahi seluruh sisi lapangan tanpa terlihat raut kelelahan di wajahnya.

Melihat telentanya, saya jadi berandai-andai. Jika saja dia lahir di Brazil, negara yang begitu mengagungkan sepakbola (atau sepakbola yang mengagungkan negara mereka?), negara yang seakan tidak pernah berhenti melahirkan talenta-talenta sepak bola, dan negara yang menjadi surga bagi tim-tim besar eropa mencari pemain muda potensial, saya yakin dia sudah dimiliki klub Santos, Cruzeiro, Corinthians, atau bahkan sudah masuk daftar pemain incaran Barcelona, calon penghuni La Masia.
Terlalu mengkhayal?
Tidak juga.

Sayang, dia lahir di Indonesia. 
Negara yang masih saja sulit membedakan mana sepak bola mana tinju, negara yang (pernah, atau bahkan masih) bermimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia, tapi menganggap FIFA sebagai musuh, dan tentu saja negara yang prestasi sepak bolanya porak poranda.

Sayang sekali, dia lahir di sini.

































0 komentar:

Posting Komentar