Pages

Label

Tags:

Jumat, 11 Agustus 2017

Taklukan Mijen Ridge, Mertelu FC Kokoh di Puncak Klasemen


Benar-benar laga yang layak tonton. Kekuatan berimbang, banyak gol, dan yang terpenting, berlangsung damai.
Sangat damai bahkan.

Adalah Dicky, striker milik Mertelu FC ini sukses mencetak gol pembuka di laga ini sekaligus menempel ketat top scorer sementara Sabar Laksono, keduanya kini sama-sama mengoleksi enam gol.

Berawal dari throw in di sisi kanan pertahanan Mijen Ridge, Rizal mengarahkan bola ke depan gawang disambut heading Dicky dan terlambat diamankan kiper.

Mertelu FC


Lima menit berselang, tepatnya di menit '7, Arif yang dipercaya tampil sebagai starter menggandakan keunggulan timnya.
Gol yang cukup berkelas.

Diawali dari penetrasi Sabar Laksono di sisi kanan area bertahan Mijen Ridge, pemain ini sukses melewati hadangan dua pemain bertahan Mijen Ridge untuk kemudian mengirimkan umpan silang mendatar yang disambut sontekan cantik Arif Saefudin.

Selanjutnya, Mertelu FC lebih banyak mengendalikan permainan.
Tercatat beberapa kali penetrasi dilakukan para pemain Mertelu FC meski pada akhirnya gagal berujung gol.

Mijen Ridge
Sebaliknya, Mijen Ridge terlihat cukup kesulitan mengembangkan permainan, mereka lebih banyak memanfaatkan counter attack melalui kolaborasi Ova, Dimas dan Indra Julian.

Namun solidnya pertahanan Mertelu FC yang dikomandoi Maul sukses mementahkan serangan balik Mijen Ridge.

Kenyataan pahit harus mereka terima.
Arif Saefudin untuk kali ke dua berhasil menggetarkan gawang Mijen Ridge membawa timnya unggul 3-0 di menit '19.

Sepuluh menit kemudian, Agit Chadut Jr memperkecil ketertinggalan timnya menjadi 1-3 melalui titik putih setelah Maul melakukan pelanggaran di kotak pinalti.

Peluang selanjutnya milik Febri Butut yang hampir saja mengubah skor menjadi 2-3 andai sundulannya tepat sasaran, sayang bola hanya melayang tipis di atas mistar gawang.
Mertelu FC masih memimpin 3-1 hingga babak pertama berakhir.

Di babak ke dua, Mijen Ridge yang mau tidak mau harus tampil menyerang untuk mengejar ketertinggalan memasukkan beberapa darah baru untuk menambah daya gedor.

Tercatat beberapa peluang berhasil mereka ciptakan.
Salah satunya melalui kaki Indra Julian yang lolos dari kawalan dan tinggal berhadapan dengan kiper Nur, sayang ia terlambat sepersekian detik, bola berhasil diamankan kiper.

Peluang selanjutnya melalui Dimas yang mencoba peruntungan dengan melepaskan tendangan jarak jauh, sayang bola sepakannya belum menemui sasaran.

Pun demikian dengan peecobaan yang dilakukan oleh Ova, shooting kerasnya masih melenceng tipis di atas mistar gawang.
Sementara bagi para pemain bertahan Mijen Ridge, Sabar Laksono masih menjadi ancaman serius. Beberapa kali shooting keras dilakukan pemain ini meski tak satupun berbuah gol.

Menit selanjutnya lagi-lagi Febri Butut harus gagal memperkecil ketertinggalan meski sudah berhadapan dengan gawang kosong.
Berawal dari peluang milik Indra Julian yang mengarahkan bola datar ke sisi kanan gawang Mertelu FC, Febri yang dituju dan berdiri bebas tak terkawal terlambat membelokan arah bola meski kiper sudah jauh meninggalkan gawang, dan gol yang ditunggu-tunggu pendukung Mijen Ridge-pun gagal tercipta.

Akhirnya gol ke dua Mijen Ridge datang di masa injury time.
Hands ball pemain Mertelu FC menghasilkan tendangan bebas untuk Mijen Ridge.
Indra Julian yang maju menjadi eksekutor sukses mengkonversi menjadi gol.
Mijen Ridge mendekatkan jarak satu menit sebelum babak ke dua berakhir.

Dan akhirnya Mertelu FC berhasil mempertahankan keunggulan 3-2 atas Mijen Ridge setelah peluit tanda berakhirnya laga dibunyikan.

Satu yang menggembirakan sekaligus patut untuk kita banggakan dari laga ini adalah, pertandingan berlangsung sangat kondusif. Tidak terlihat sedikitpun emosi berlebihan ditunjukkan para pemain kedua tim, official dan juga penonton.

Anggaplah ini sebagai sebuah prestasi. 
Tidak mudah menciptakan sebuah laga sepakbola damai penuh rasa kekeluargaan.

Di tempat lain, menggelar kompetisi yang damai dan kondusif masih menjadi hal sulit, bahkan sangat-sangat sulit. 
Dan Karangrau bisa melakukannya!!.

Salut, bangga dan juga terimakasih sebesar-besarnya untuk budaya damai yang sudah kita ciptakan, semoga akan selalu terjaga sepanjang masa.


0 komentar:

Posting Komentar